Terjadinya Gempa Bumi
Akhir-akhir ini banyak terjadi gempa bumi, terutama di Indonesia. Mungkin Anda sering mendengar berita tentang gempa bumi, namun apakah Anda tahu penyebab terjadinya gempa bumi? Dan apakah gempa bumi itu? Gempa bumi adalah suatu guncangan/getaran yang terjadi di permukaan bumi yang diakibatkan oleh pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba. Untuk menentukan besar kecilnya gempa digunakan alat pengukur yang disebut Seismometer. Jenis gempa bumi dapat dibedakan atas berbagai dasar.
Berdasarkan Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Gempa Bumi Tektonik
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh adanya aktivitas pergerakan dan pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara tiba-tiba. Gempa bumi jenis ini merupakan gempa bumi yang paling banyak menimbulkan kerusakan. Misalnya seperti gempa di Yogyakarta dan gempa di Aceh.
Gempa Bumi Vulkanik
Gempa bumi vulkanik terjadi akibat adanya aktivitas lahar/magma yang berada di perut bumi, biasanya terjadi sebelum gunung api meletus. Ketika aktivitasnya semakin tinggi, gunung akan meletus yang disertai dengan terjadinya gempa bumi.
Berdasarkan Kedalaman
Gempa Bumi Dalam
Gempa bumi dalam yaitu gempa bumi yang memiliki hiposentrum berada di lebih 300 Km di bawah permukaan bumi. Hiposentrum atau disebut juga dengan Pusat Gempa adalah titik sumber gempa yang berada di dalam bumi yang merupakan pusat gempa bumi. Titik di permukaan bumi yang berada tepat di atas hiposentrum disebut episentrum/episenter.
Gempa Bumi Menengah
Gempa bumi menengah yaitu gempa bumi yang memiliki hiposentrum berada di 60 Km sampai 300 Km di bawah permukaan bumi.
Gempa Bumi Dangkal
Gempa bumi dangkal yaitu gempa bumi yang memiliki hiposentrum berada kurang dari 60 Km.
Semakin kecil hiposentrum maka akan semakin besar kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi.
Berdasarkan Gelombang Gempa
Gelombang Primer
Gelombang primer atau gelombang longitudinal yaitu gelombang yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan rambat antara 7 sampai 14 Km/detik.
Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder atau gelombang transversal yaitu gelombang yang merambat sama seperti gelombang primer, namun kecepatan rambatnya sudah berkurang, yaitu 4 sampai 7 Km/detik.
Trims post
penjelasan yg sangat bagus, ditunggu kelanjutan dari tulisan ini
thanks ya…………………..
pelajaran yg sangat menyenangkan ………………
Apakah ada ciri-ciri yang membedakan daerah yang sering terkena gempa dengan daerah yang jarang terkena gempa,,,:D tulisannya sangat memberikan pengetahuan
terimakasih,,jadi tahu Penyebab gempa bumi
Makasih penjelasan nya
Pusat gempa biasanya berada di ….
kalau saja ada program yang dibuat secara otomatis melalui sms ke tiap warga sekitar bila akan terjadi bencana gempa bumi baik dikarenakan gunung aktif maupun yang bersumber dari laut.
siang pak/bu/admin, maaf saya ingin meminta izin untuk memakai gambar hiposentrum dalam tugas kulah saya boleh? terimakasih 🙂
alat pendeteksi gempa sangat diperlukan
biasanya pendeteksi gempa yang di laut gampang rusak gitu yah
@mas bulux: tergantung dari alatnya juga mas
Artikel yang bagus. Terima kasih atas info yang diberikan. Mudah dipahami dengan pemilihan kata yang ringan. Saya juga mempunyai link berita terkini yang mungkin bermanfaat. Silahkan kunjungi http://wartawarga.gunadarma.ac.id