Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
IlmuPengetahuan.Org – Pada dasarnya prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN sama halnya dengan Pembangkit Listrik Konvensional. Dalam proses kerjanya, air akan diuapkan dalam suatu wadah (ketel) dengan melalui pembakaran. Dalam pembakaran tersebut akan menghasilkan uap yang akan dialirkan ke dalam turbin yang akan bergerak jika terdapat tekanan uap.
Dalam proses tersebut turbin akan bergerak. Bergeraknya turbin ini berfungsi untuk menggerakkan generator yang akan menghasilkan energi listrik. Jika dalam Pembangkit Listrik Konvensional, bedanya yaitu bahan bakarnya dalam menghasilkan uap panas, yaitu dengan minyak, gas, atau batubara.
Proses dari pembakaran bahan bakar tersebut akan menghasilkan gas Karbon Dioksida atau CO2, Sulfur Dioksida SO2 dan juga Nitrogen Dioksida atau disebut juga Nox, selain itu pembakaran tersebut menghasilkan debu yang mengandung kadar logam berat. Sisa-sisa pembakaran tersebut di atas akan menjadi gas emisi ke udara dan berpotensi besar terhadap pencemaran lingkungan. Beberapa pencemaran lingkungan tersebut yaitu hujan asam dan pemanasan global (Global Warming).
Penjelasan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Sedangkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, panas yang dipakai dihasilkan dari proses reaksi pembelahan inti Uranium di dalam reaktor nuklir. Sebagai bahan pemindah panas tersebut digunakanlah air yang secara terus-menerus disirkulasikan selama proses. Bahan bakar yang digunakan untuk pembakaran ini, yang menggunakan Uranium tersebut tidak melepaskan partikel-partikel seperti Nox, CO2, ataupun SO2, serta tidak mengeluarkan partikel debu yang mengandung logam berar. Sehingga Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir adalah pembangkit yang sangat ramah lingkungan. Di Indonesia juga berencana akan menggunakan pembangkit listrik jenis ini. Baca selengkapnya di : Pembangunan PLTN di Indonesia.
masa ramah lingkungan sih? kan limbah padat sisa bahan bakar nya sangat berbahaya,perlu pengamanan extra utk memindahka material sisa. belum kalau ada kebocoran radioaktif dari reaktor nuklir tsb? saya kira bukan ramah lingkungan.
merupakan sebuah dilema, jika kita tidak mengikuti teknologi ini, kita akan ketinggalan dari negara lain. Disisi lainnya bahan bakarfosil sudah makin menipis di dunia,tentunya pada saatnya nanti barang ini menjadi sangat langka dan bernilai ekonomi sangat tinggi. Tapi jika anak-anak negeri inimengusai teknologi nuklir tentunya menjadi sangat aman. Semoga para pengambil keputusan dapt mngambil keputusan yang tepat. YEEEEEEESSSSSSSSS