Metode Persalinan Lotus Birth, Berbahayakah?

Ditulis tanggal 19 Oktober 2015 dalam kategori Kesehatan dengan label , ,
Bandar Slot

Inovasi ilmu kedokteran semakin bertambah dengan adanya metode-motode baru. Metode-metode seperti itu sejatinya untuk membuat manusia kembali kepada kodratnya yang alami tanpa bahan-bahan dan penanganan medis yang berlebihan hingga berdampak pada kejiwaan manusia itu sendiri. Dengan metode-metode yang baru, manusia dikembalikan kepada keadaan alami dengan cara yang lebih aman dan sehat. Namun beberapa waktu belakangan ini muncul metode persalinan baru yang bernama lotus birth. Metode melahirkan ini lebih mendapatkan banyak pro dan kontra. Mengapa demikian?

Lotus birth sebenarnya adalah proses penundaan pelepasan tali pusat pada bayi sesudah dilahirkan. Penundaan ini sebenarnya berlangsung sekitar 2 hingga 3 menit, namun pada prakteknya harus menunggu hingga 3-10 hari untuk membuat tali pusat mengering sendiri dan akhirnya lepas dari bayi. Tujuan adalah untuk membiarkan si ari-ari atau plasenta bayi yang menjadi teman hidup saat berada di kandungan menuntaskan tugasnya. Dengan demikian bayi dipercaya lebih sehat secara lahiriah dan psikologi. Benarkah? Berikut ulasannya.

Lotus Birth dari Sisi Medis

proses-kelahiran-lotus-birthPada umumnya bayi yang lahir kurang normal memang harus ditunda pemotongan tali pusatnya. Hal ini dikarenakan membuat bayi mendapatkan darah dan vitamin-vitamin lain yang masih tertinggal di plasenta (baca juga: Bagaimana Cara Janin Mendapat Makanan di Dalam Kandungan?). Dengan demikian bayi akan lebih sehat dan siap untuk menyapa dunia luar. Inilah yang membuat anggapan bahwa plasenta membuat sehat bayi. Penundaan tersebut sebenarnya juga tidak berlangsung lama melainkan hanya sekitar 2 hingga 3 menit. Setelah itu, meskipun plasenta adalah sumber kehidupan bayi pada saat di dalam perut, plasenta tetaplah jaringan mati apabila sudah di keluarkan.

Secara medis tali pusat ini memang harus segera digunting atau dipotong dengan alat yang steril. Pasalnya plasenta adalah jaringan mati yang akan membawa infeksi bakteri pada bayi. Selain itu, DNA ibu dan bayi yang sudah lahir yang berbeda akan lebih lama bercampur. Ini akan menimbulkan kelainan darah bila berlangsung dalam waktu yang lama. Pada beberapa kasus bayi kuning juga disebabkan oleh cairan bilirubin dari hati yang bercampur dengan darah bayi. Ini biasanya juga disebabkan oleh pemotongan tali pusat yang tertunda.

Maka secara medis, lotus birth ini masih menjadi pro kontra. Di Indonesia sendiri hampir semua rumah sakit tidak menyerankan lotus birth. Namun jika digabungkan dengan kepercayaan di Bali, mungkin lotus birth ini cocok dilakukan. Pasalnya akan mengembalikan kepercayaan bahwa kelahiran seharusnya seperti Dewa Wisnu yaitu secara utuh. Artinya tanpa menggunakan proses memotong tali pusat bayi.

Lotus Birth dari Sisi Psikologi

Lotus birth merupakan gerakan back to nature yang sedang marak di kalangan kedokteran. Dengan teknologi yang canggih dan serba ringkas, cepat dan mudah saat ini, manusia kadang melupakan keharmoisan dengan alam. Maka, kelahiran dengan metode ini menjadi salah satu solusi yaitu dengan melahirkan manusia secara utuh tanpa memotong tali pusarnya.

Dengan lotus birth, bayi tidak melewatkan fase alamiah pada dirinya yaitu melepaskan diri dari plasenta. Plasenta yang menjadi “teman hidup” bayi dalam kandungan dibiarkan menuntaskan tugasnya untuk memberikan kehidupan awal bayi di dunia dan kemudian melepaskan diri. Luka yang berdenyut pada plasenta akibat pengguntingan membuat bayi merasa tidak nyaman dan akirnya tidur tidak nyeyak dan memiliki masalah dengan asi.

plasenta-lotus-birthProses persalinan sendiri sebenarnya membuat bayi kaget atau trauma karena lingkungan hidup bayi berubah dari rahim ke dunia. Dengan pemotongan tali pusat bayi, diyakini membuat bayi makin stress karena dipisahkan mendadak dengan ‘teman hidup’ nya saat di rahim, yaitu plasenta. Dengan lotus birth, hal tersebut bisa diminimalisir dan membuat bayi lebih rileks, tenang dan mudah menyesuaikan diri dengan ibu dan keluarga lain di dunia.

Jika ditinjau dari segi psikologi, lotus birth memang banyak manfaatnya. Namun demikian, Anda tentu harus mempertimbangkan segi kesehatan bayi terlebih dahulu. Metode melahirkan ini biasanya dilakukan apabila bayi dalam keadaan sehat dan mmiliki tali pusat yang panjang. Artinya lahir dalam keadaan normal dan tidak membutuhkan penanganan khusus. Selain itu, banyak metode lain yang lebih aman dan bisa dilakukan untuk menunjang efek psikologis alami ini seperti dengan water birth dan pendampingan ayah ibu yang tidak putus pada hari-hari awal kehidupan bayi di dunia.

Merawat Plasenta

Meskipun banyak pro-kontra, namun banyak juga yang sudah melakoni lotus birth dan mendapatkan banyak manfaat dari sana. Bagi Anda yang tetap ingin melahirkan bayi dengan lotus birth, Anda bisa menggunakan tips ini untuk plasenta bayi. Plasenta biasanya ditaburi oleh garam dan dilumuri minyak aroma terapi untuk mencegah bau, menenangkan bayi, dan mencegah serangga. Anda bisa menyimpannya di baskom atau tempat lain yang aman diletakkan di samping bayi.

Dengan metode ini biasanya plasenta akan mudah terlepas dalam beberapa hari saja. Namun dalam beberapa hari tersebut, Anda harus tetap memberi perhatian ekstra pada bayi dan plasentanya. Selain serangga, kerusakan pada plasenta yang diakibatkan oleh hal lain akan mengakibatkan resiko fatal pada bayi. Maka kebanyakan dokter di Indonesia menolak dengan tegas metode melahirkan dengan lotus birth karena memiliki resiko yang sangat besar terutama apabila tidak diawasi oleh tenaga medis.